Belajar CSS

-->

Minggu, 28 April 2013

WAKTU, BERJALAN.



Bulir-bulir air mata ku sudah ku tampung dalam kantung mata. Berencana  ingin menumpahkannya saat-saat genting saat bersandar di bahunya. Saat awan-awan sedang memperhatikan kita berdua. Satu menit. Dua menit. Tiga menit kemudian. Kita sedang bicara. Bicara dalam diam. Dalam bahasa cinta.

Waktu berhentilah dulu, kataku.

Dia tak mendengarkanku. Aku muak, waktu tak pernah bisa mengertikanku. Memangnya dia siapa? Kenapa harus aku yang mengikuti waktu?

Saling memandang dan hanya tersenyum. Ini lebih baik dari hanya melihat foto hasil potretanku tentangnya*)

ASAM JENUH



Jangan membuat seseorang menunggu untuk waktu yang lama. Jika lama, biarkan dia terbang untuk bebas terbang di angkasa tertinggi, terbang diantara awan-awan kumulus dengan sinar matahari memfokuskan penglihatannya. Menembus atmosfer planet bumi.

Menunggu-pun mempunyai asam jenuh. Kapan? Kapan datang?

Aku mencoba menghibur diriku sendiri, menyibukkan dengan kegiatan sekolah, membolak-balikkan buku dihadapanku, mengobrol dengan teman sampai mega merah tiba. Hingga langit hitam pekat, gelap, dan matahari sudah pulang. Begitulah kronologisnya.
Lalu kenapa dilepaskan? Jika ada kenapa dilepaskan? Bukankah penyesalan itu selalu datang terlambat, kan. Saat aku berfikir, mengapa waktu selalu membunuhku. Kenapa tidak aku yang membunuh waktu? Sebal. Aku merasa waktu sudah membohongiku. Dan kenapa, karena aku merasa rapuh.

Pelangi akan datang, harapku.

Harapku adalah harapan yang mungkin datang mungkin juga tidak. Harapku cukup sederhana. Menurutmu sesulit itu, kah?

LUKA


Setiap goresan kapur di papan tulis menimbulkan bekas. Inilah luka, sulit dipahami. Seperti  4 dimensi. Luka ini ada. Tapi letaknya dimana? Luka ini terasa. Tapi seperti apa bentuknya?  Bak garis yang memiliki tebal, tebal itu milik siapa? Aku atau kamu? Semua sulit dimengerti. Hidup ini seperti mystery box Subway Surf *)

Kamis, 28 Februari 2013

SEBERCAK AMARAH



Dalam ruang hati yang sempit ini. aku  bergelut dengan amarahku. tak cukup kuat bertarung dengannya. rahang gigiku bergemeletuk-meletuk. rasa itu menyelinap masuk ke dalam nadiku. sebercak amarah yang tinggal dalam tubuhku redam seketika, mendengar untaian kata darinya. meniup-niup dalam alunan suara yang memasuki telinga luar yang semakin lama masuk ke dalam hatiku. alunan suara itu dengan liar mengusir amarah itu pergi. aku merasa damai, jiwaku seakan dipenuhi embun-embun yang menyejukkan. aku terpesona dengan katanya, dirinya.

Selasa, 26 Februari 2013

GELAP

terbenam kau dalam detik waktu, hitam gelap bak asap hitam, tak sedikitpun lubang senja terlihat. menerawang ke dalam dimensi waktu, tepatnya mengingat kapan kau membuat jadwal dengannya. semangat itu retak lalu hilang. terpuruk dalam lubang hitam yang besar. lupakan saja, untuk setiap detik kenangan yang berjalan-jalan dalam otakmu, mengelilingi pikiranmu, meracuni pikiranmu. masukkkan kenangan dalam botol bau dan usang lalu buang jauh, selamanya.

Senin, 25 Februari 2013

Kelas IX pas hari bebas setelah UN. Di sabelah kiri itu Rima, ditengah Gue, dan di kanan itu Ira


Ini foto kenangan waktu PHBI di MTs